2013/02/04

Buku Besar

Buku besar (Ledger) adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yangtelah dicatat dalam jurnal.Buku besar juga dapat diartikan tahapan catatan terakhirdalam akuntansi (book of final entry) yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikanyang berasal dari jurnal.
Bentuk Buku Besar yang biasa digunakan adalah :
1.Bentuk T (T account) Bentuk buku besar ini adalah yang paling sederhana dna hanya berbentuk seperti huruf T besar.Sebelah kiri menunjukan sisi Debet dan sebelah kanan menunjukan sisi Kredit. Nama akundiletakan di kiri atas dan kode akun diletakan di kanan atas.
Contoh buku besar bentuk T :
Nama Akun : Kas                                                                                                               Kode : 101
DEBET
KREDIT
2.Bentuk Skontro Buku besar bentuk skontro biasa disebut bentuk dua kolom.Skontro artinyasebelah menyebelah(dibagi dua) yaitu sebelah debet dan sebelah kredit.
Contoh buku besar skontro :
Nama Akun : Utang Usaha                                                                               Kode : 201
Tanggal Keterangan Ref Debet Tanggal Keterangan Ref Kredit


















Siklus Akuntansi Jasa
3. B en t uk  staffle(berkolom saldo tunggal)
Bentuk ini digunakan jika diperlukan penjelasan dari transaksi yang realtif banyak.contohnya dibawah
Ini:                                                                                                                                           kode:301
tanggal keterangan ref debet kredit D/K saldo


















4. Bentuk Staffle berkolom saldo rangkap
Bentuk ini hamper sama dengan bentuk kolom saldo tunggal.Hanya perbedaannya kolom saldo dibagi dua kolom yaitu kolom debet dan kolom kredit,contohnya di bawah ini:
kode:111
tanggal keterangan ref debet kredit Saldo Debet kredit


















Keterangan:
  1. Diisi tanggal transaksi secara kronologis
  2. Diisi penjelasan transaksi
  3. Diisi sumber posting dan halaman jurnal
  4. Diisi jumlah uang yang didebet
  5. Diisi jumlah uang yang dikredit
  6. Dan 7 Diisi saldo uang yang didebet ataupun dikredit
Prosedur Posting
Posting adalah pemindahan dari jurnal ke buku besar sesuai dengan tanggal transaksi di jurnal secara kronologis.
a.Pindah bukukan tanggal transaksi dalam jurnal ke tanggal akun buku besar.
b.Cocokan kode akun di buku jurnal dengan nomor akun di buku besar.
c.Jika dalam jurnal akun yang diposting ada disebelah debet maka pindahkan ke akun buku besar sebelah debet dan begitu pula sebaliknya.
Prosedur posting secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :
ALI TAILOR
JURNAL UMUM
BULAN MEI 2005
Halaman 01
TANGGAL
KETERANGAN REF DEBET KREDIT
Mei 1 Kas Modal tuan Ali 111 301 4.000.000 4.000.000
BUKU BESAR
NAMA AKUN:KAS                                                                                               KODE .111

tanggal keterangan ref debet kredit Saldo Debet kredit
Mei 1
JU-1 4.000.000

4.000.000










NAMA AKUN:MODAL TUAN ALI                                                                           KODE: 301
tanggal keterangan ref debet kredit Saldo Debet kredit
MEI
JU-1
4.000.000

4.000.000









Berikut ini jurnal umum ALI TAILOR selama bulan mei 2005 pada contoh soal di atas:
tanggal Keterangan
ref debet kredit
1 mei 2 mei
4 mei
10 mei
12 mei
18 mei
19 mei
20 mei
21 mei
22 mei
25 mei
30 mei
31 mei
Kas Modal Tn. Ali
(Setoran modal awal Tn. Ali)
Sewa Dibayar Dimuka
Kas
(Pembayaran sewa ruko)
Perlengkapan Jahit
Kas
(Pembelian tunai perlengkapan dari Toko Jaya
Kas
Pendapatan jahit
(Pendapatan jahit tunai)
Peralatan Jahit
Kas
Utang Usaha
(Pembelian peralatan sebagian tunai ke Toko Sekawan)
Piutang Usaha
Pendapatan jahit
(Pendapatan jahit dalam tagihan ke Tn. Ahmad)
Utang Usaha
Kas
(Pembayaran Utang ke Toko Sekawan)
Beban Gaji
Kas
(Pembayaran gaji pegawai)
Kas
Beban Administrasi
Utang Bank
(Penerimaan pinjaman dari Bank dipotong bunga)
Prive
Kas
(Prive Tn. Ali)
Kas
Piutang Usaha
(Penerimaan pembayaran tagihan jahitan Tn Ahmad)
Perlengkapan Jahit
Utang Usaha
(Pembelian perlengkapan secara kredit ke Toko Jaya
Utang Bank
Beban Bunga
Kas
(Pembayaran cicilan ke BPD ditambah bunganya)


Rp 4.000.000 Rp 1.200.000
Rp 800.000
Rp 300.000
Rp 1.500.000
Rp 1.700.000
Rp.800.000
Rp.200.000
Rp 1.750.000
Rp.250.000
Rp.400.000
Rp.1.400.000
Rp.200.00
Rp. 200.000
Rp. 30.000
Rp.4.000.000 Rp.1.200.000
Rp.800.000
Rp.300.000
Rp. 500.000
Rp.1.000.000
Rp. 1.700. 000
Rp.800.000
Rp 200.000
Rp.2.000.000
Rp.400.000
Rp. 1.400.000
Rp. 200.000
Rp.230.000
Dari jurnal di atas dapat diposting sebagai berikut:
BUKU BESAR
NAMA AKUN: KAS                                                                            KODE:111
TGL KET REF DEBIT KREDIT SALDO
DEBIT KREDIT
MEI 1

4000000
4000000

2


1200000 2800000

4


800000 2000000

10

300000
2300000

12 19
20
21
22
25
31


1750000 1400000 500000 800000
200000
400000
230000
1800000 1000000
800.000
2550000
2.150.000
3.550.000
3.320.000

NAMA AKUN: PIUTANG                                                              KODE:112
TGL KET REF DEBIT KREDIT SALDO
DEBIT KREDIT

18

1700000
1700000

25


1400000 300000
























NAMA AKUN: PERLENGKAPAN
KODE:113
TGL KET REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT

4

800000
800000

30

200000
1000000
























NAMA AKUN: SEWA DIBAYAR DIMUKA
KODE:114
TGL KET REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT

2

1.200.000
1.200.000
































NAMA AKUN: PERALATAN JAHIT                         KODE:121
TGL KET REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT

12

1.500.000
1.500.000
































NAMA AKUN: UTANG USAHA                                          KODE:201
TGL KET REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT

12


1000000
1000000

19

800000

200000

30


200000
400000
















NAMA AKUN:UTANG BANK                                             KODE:202
TGL KET REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT

21

2000000
2000000

31

200000

1800000





















NAMA AKUN:MODAL                                          KODE:301
TGL KET REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT

1

400.000
400.000
































NAMA AKUN:PRIVE                                                         KODE:302
TGL KET REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT

22

400000
400000
































NAMA AKUN:PENDAPATAN JASA                                    KODE:401
TGL KET REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT

10

300000
300000

18

1700000
2000000
























NAMA AKUN:BEBAN GAJI                                              KODE:503
TGL KET REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT

20

200.000
200.000
































NAMA AKUN:BEBAN ADMINISTRASI                               KODE:502
TGL KET REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT

21

250.000
250.000
































NAMA AKUN: BEBAN BUNGA                                                       KODE:503
TGL KET REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT

31

30.000
30.000



























Ayat Jurnal Penyesuaian

Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjusting Journal Entry)
Yaitu ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo rekening yang ada di Neraca Saldo menjadi saldo yang sebenarnya sampai dengan akhir periode akuntansi.

Tujuan
Untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan yang ada sehingga mencerminkan keadaan aktiva, utang, modal, pendapatan, dan biaya yang sebenarnya.

Macam-macam Penyesuaian

Pada umumnya ada 2 macam penyebab suatu transaksi memerlukan penyesuaian yaitu :


  1. Keadaan dimana suatu transaksi sudah terjadi tetapi informasi tersebut belum dicatat dalam perkiraan yang biasanya disebut ayat antisipasi. Contohnya :
    -Beban yang masih harus dibayar. Contohnya, hutang gaji.
    -Pendapatan yang seharusnya sudah diterima tetapi belum dicatat oleh perusahaannya. Contohnya,       piutang perusahaan.
    -Penyusutan aktiva tetap.
  2. Keadaan dimana transaksi sudah dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan tetapi saldo perkiraan masih harus disesuaikan agar dapat disajikan dalam jumlah yang benar.

Hal-hal yang perlu disesuaikan :
  1. Biaya Dibayar Dimuka (Prepaid Expense)
    Dilakukan dengan 2 cara :
    a. Dicatat sebagai persekot biaya
    b. Dicatat sebagai biaya
  2. Pendapatan Diterima Dimuka (Uneamed Revenues)
    Dilakukan dengan 2 cara :
    a. Diakui sebagai utang
    b. Diakui sebagai pendapatan
  3. Biaya Yang Masih Harus Dibayar (Accrued Expense)
  4. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima (Accured Revenues)
  5. Penyusutan Aktiva Tetap (Depreciation)
  6. Kerugian Piutang (Bad Debt Expense)
  7. Biaya Pemakaian Perlengkapan (Use of Equipment Costs)

Contoh Soal AJP Untuk Perusahaan Jasa
  1. Biaya Dibayar Dimuka
    Membayar premi asuransi (Insurance Expense) Rp. 1.200.000,- untuk periode 2 Februari 2000 s/d Februari 2001. Ada 2 metode penyelesaian, yaitu :
    a. Dicatat sebagai persekot biaya (Pendekatan Neraca)
        - Jurnal tanggal 2/2/2000 (Pada saat membayar asuransi)
           Asuransi dibayar dimuka                          Rp. 1.200.000        -
                 Kas                                                   -                             Rp. 1.200.000
        - AJP (31/12/2000)
          Biaya asuransi                                           Rp. 1.100.000        -
                 Asuransi dibayar dimuka                    -                             Rp. 1.100.000
    b. Dicatat sebagai biaya (Pendapatan Laba Rugi)
        - Jurnal tanggal 2/2/2000 (Pada saat pembayaran asuransi)
           Biaya asuransi                                          Rp. 1.200.000        -
                 Kas                                                   -                             Rp. 1.200.000
        - AJP (31/12/2000)
          Asuransi dibayar dimuka                            Rp. 100.000          -
                 Biaya asuransi                                     -                            Rp. 100.000
  2. Pendapatan Diterima Dimuka
    Menerima pendapatan sewa untuk 2 tahun Rp. 3.000.000,- diterima tanggal 30 Juni 2000.
    Ada 2 metode penyelesaiannya, yaitu :
    a. Dicatat sebagai Utang Pendapatan (Pendekatan Neraca)
        - Jurnal tanggal 30 Juni 2000 (Pada saat menerima uang sewa)
          Kas                                                            Rp. 3.000.000       -
                  Sewa diterima dimuka                         -                            Rp. 3.000.000
        - AJP (31/12/2000)
          Sewa diterima dimuka                                 Rp. 750.000          -
                  Pendapatan sewa                                -                            Rp. 750.000
    b. Dicatat sebagai pendapatan (Pendekatan Laba Rugi)
        - Jurnal tanggal 30 Juni 2000 (Pada saat menerima uang sewa)
          Kas                                                            Rp. 3.000.000       -
                  Pendapatan sewa                                -                            Rp. 3.000.000
        - AJP (31/12/2000)
          Pendapatan sewa                                        Rp. 2.250.000       -
                  Sewa diterima dimuka                         -                            Rp. 2.250.000
  3. Biaya Yang Masih Harus Dibayar
    Masih harus dibayar gaji pegawai bulan Desember Rp. 300.000,-
    AJP (31/12/2000)
    Biaya gaji (salary expense)                                Rp.300.000           -
                   Utang gaji                                          -                            Rp. 300.000
  4. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima
    Masih harus diterima pendapatan bunga untuk 2 bulan @ Rp. 120.000
    AJP (31/12/2000)
    Piutang bunga                                                    Rp. 240.000         -
                    Pendapatan bunga                             -                           Rp. 240.000
  5. Penyusutan Aktiva Tetap
    Kendaraan dengan harga perolehan Rp. 70.000.000,- disusutkan sebesar 10% / tahun
    AJP (31/12/2000)
    By peny kendaraan                                            Rp. 7.000.000      -
                    Akumulasi peny kendaraan                 -                          Rp. 7.000.000
  6. Kerugian Piutang
    Saldo piutang perusahaan Rp. 1.000.000,- diperkiraan 10% tidak bisa ditagih
    AJP (31/12/2000)
    Kerugian piutang                                                Rp. 100.000        -
                    Cadangan kerugian piutang                 -                          Rp. 100.000
  7. Biaya Pemakaian Perlengkapan
    Saldo perlengkapan awal tahun sebesar Rp. 1.000.000-, ternyata pada akhir tahun Saldo Perlengkapan tinggal Rp. 800.000,-
    AJP (31/12/2000)
    Biaya Pemakaian Perlengkapan                           Rp. 200.000        -
                     Cadangan kerugian piutang                 -                          Rp. 200.000

Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah suatu perusahaan yang kegiatan usahanya ditujukan untuk memperoleh pendapatan/penghasilan melalui pelayanan jasa-jasa tertentu. Adapun proses akuntansi yang terjadi pada perusahaan jasa dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tahap pertama adalah tahap pengidentifikasian yaitu mengidentifikasi transaksi-transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan. Selanjutnya tahap kedua adalah tahap pencatatan yaitu mencatat semua bukti-bukti transaksi yang telah dianalisis ke dalam jurnal umum. Setelah selesai, tahap berikutnya adalah tahap penggolongan yaitu menggolongkan dan memposting pos-pos jurnal ke akun masing-masing dalam buku besar untuk menghitung jumlah/nilai dari tiap-tiap jenis akun.
Pada akhir periode, memasuki tahap pengikhtisaran, saldo akun-akun dalam buku besar disusun dalam suatu daftar yang disebut neraca saldo guna memeriksa keseimbangan antara jumlah saldo debet dan saldo kredit akun-akun buku besar. Neraca saldo ini juga mengawali penyusunan neraca lajur. Saldo-saldo akun yang desusun dalam neraca saldo tadi masih bersifat sementara, karena belum menunjukkan saldo yang sesungguhnya. Agar saldo menunjukkan saldo yang sesungguhnya, maka perlu penyesuaian dengan berdasar pada informasi pada akhir periode. Dengan penyesuaian ini akan memberikan gambaran jumlah pendapatan dan beban selama satu periode dan saldo harta dan hutang yang sesungguhnya pada akhir periode.
Berdasarkan neraca saldo dan penyesuaian itu, diselesaikanlah neraca lajur yang merupakan konsep untuk membantu mempermudah penyusunan laporan keuangan. Neraca lajur ini memuat lajur: Neraca saldo, Penyesuaian, Ikhtisar Rugi Laba dan Neraca.
Lajur ikhtisar rugi laba diisi dari neraca saldo disesuaikan, khusus akun nominal atau akun pendapatan dan beban. Setelah itu, lajur debet dan kredit dijumlahkan. Jika debet lebih besar daripada jumlah kredit, maka selisihnya disebut saldo rugi, dan sebaliknya. Saldo rugi bersifat mengurangi modal sedangkan saldo laba akan menambah modal. Dalam lajur neraca diisi dari angka neraca saldo disesuaikan, khusus akun harta, utang dan modal. Apabila lajur debet dan kredit dijumlahkan dan ditambah pindahan saldo rugi/ laba, maka jumlah debet dan kredit kolom neraca sama. Akun pendapatan, beban dan prive merupakan akun nominal atau sementara, sehingga harus dipindahkan kea kun modal melalui ikhtisar rugi laba ke dalam jurnal penutup, sehingga akun yang bersifat sementara tadi akan bersaldo nol. Setelah itu, untuk memeriksa keseimbangan jumlah saldo debet dan kredit akun-akun buku besar setelah penutupan, maka disusunlah neraca saldo setelah penutupan yang berisi akun-akun riil saja (harta, utang dan modal ).
Tahap akhir dari proses akuntansi adalah tahap pelaporan, yaitu menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan Rugi Laba, laporan Perubahan modal dan Laporan Neraca, yang diambil berdasarkan neraca lajur. Pada awal periode perlu diperiksa akun-akun yang tidak disusun secara proses akuntansi berlangsung, tetapi muncul pada saat penyesuaian. Untuk menjaga konsistensi tekhnik pembukuan dan menghindari kemungkinan kesalahan, maka akun-akun ini perlu dihapuskan dan menghidupkan kembali akun yang dipakai dalam proses pencatatan. Proses ini dicatat dalam jurnal pembalik dengan cara mencatat balik penyesuaiannya.